Wednesday, May 9, 2012

Risalah Menuju Jannah

 
Jujur, saya agak speechless mereview buku ini. Bingung karena hampir semua isinya ingin saya tuangkan dalam review. Rasanya ingin sekali saya membagikan semua isi tulisan dalam buku ini. Tapi gak mungkin kan? Bisa gempor jari saya. Buku berjudul Risalah Menuju Jannah ini, terbit cukup lama, sekitar Juni 2009. Nama Ihsan Tandjung-lah yang menggelitik saya untuk turut memesannya dengan harga yang terbilang murah. Nama Ihsan Tandjung saya kenal lewat ceramah beliau berjudul Zionisme Internasional yang saat itu menjadi tema yang sedang kugandrungi.

Risalah Menuju Jannah merupakan kumpulan tulisan yang sebagian sudah pernah muncul di website eramuslim.com. Penulis yang sampai sekarang masih aktif mengisi blog bolehjadikiamatsudahdekat.com ini, menyampaikan hal-hal krusial, yang dibaginya menjadi 4 tema besar yaitu dakwah, hari akhir, amal ibadah, dan ghozwul fikri [ideologi].

Pada bab awal penulis menyoroti tentang pentingnya mengajak atau berdakwah tidak hanya kepada sesama muslim tapi juga di luar muslim dengan cara yang benar tanpa paksaan. Ada satu artikel berjudul ‘Jangan Remehkan Ucapan Anda’ pada bab ini yang bagus menurutku, dimana poin yang saya dapatkan adalah kita tidak pernah menyangka, bahwa bisa jadi sebuah ajakan sederhana untuk bertaqwa kepada-Nya bisa menjadi membuka hidayah bagi orang lain.

Pada bab selanjutnya, tema sentral adalah mengimani akhir zaman, dan pentingnya memahami setiap pertanda akan datangnya kiamat. Sebuah zaman dimana setiap manusia akan dimintai pertanggungjawaban, masa dimana sebenar-benar kehidupan bagi manusia. Sebuah tulisan yang berjudul sama dengan blog penulis, ‘Boleh Jadi Kiamat Sudah Dekat’, memberikan gambaran besar posisi zaman kita saat ini, dimana kita sebenarnya telah berada pada babak keempat, dimana sering disebut dengan nama The Darkest Ages of The Islamic History.

“Memang sudah sepantasnya kita umat Islam yang hidup di zaman ini menghayati bahwa hari Kiamat sudah dekat. Mengapa? Karena bila kita ingat bahwa Nabi Muhammad saw. merupakan penutup rangkaian nabi-nabi Allah Swt, berarti kita merupakan penutup berbagai umat. Bila beliau dijuluki Nabi Akhir Zaman berarti kita Umat Akhir Zaman. Dan berdasarkan hadis Ringkasan Perjalan Sejarah Umat Islam, kita dewasa ini sedang menjalani kehidupan di babak keempat dari lima babak yang bakal dilalui umat Islam hingga menjelang dekatnya kedatangan hari Kiamat” [h. 136]

Bab III adalah menyinggung tantang amalan atau ibadah yang akan menjadi bekal kelak menuju Alam Barzah. Membaca bab ini membuat saya sedikit tertegun dan diingatkan kembali dengan amalan yang mungkin terlihat/terdengar sepele, seperti menjawab/mendengar azan; atau membaca doa sebelum tidur; atau tanpa sadar ternyata bisa jadi selama ini setan ikut mabit bersama. Astagfirullahil’adhim

Memasuki bab IV, tema yang diangkat lebih ‘berat’ tapi menjadi landasan utama seorang muslim, yaitu ideology/keyakinan. Penulis secara singkat mengkritisi sistem demokrasi, mengingatkan tentang zaman penuh fitnah yang sudah banyak betebaran, bahkan tentang kenapa Amrozi Cs bisa disebut sebagai syuhada, tanpa memungkiri ketidaksetujuan penulis atas tindakan bom mereka.

Penulis yang juga bertindak  sebagai salah satu dewan redaksi eramuslim.com ini menuliskan pemikirannya dengan kalimat sederhana dan tidak berbelit-belit, serta dibarengi hadist/ayat yang memperkuat isinya. Meski beberapa ayat/hadist sering disebutkan berulangkali di tulisan yang berbeda, hal itu tidak menimbulkan kesan monoton, karena pilihan dalil yang diambilnya benar-benar tepat sasaran sehingga efeknya lebih memperkuat apa yang disampaikan.


Judul: Risalah Menuju Jannah
Penulis: Ihsan Tandjung
Editor: Taufan E. Prast
Penerbit: Lingkar Pena
Cetak: Pertama, Juni 2009
Tebal: 350 hlm
Bintang: *****

:: ingin buku seken/murah bermutu? mampir ke FB Parcel Buku yuk! ::

0 comments:

Post a Comment

My Blog List

 

. Template by Ipietoon Cute Blog Design